Jumat, 18 April 2014

5 Tips Mengajarkan Anak Agar Berangkat Sekolah Sendiri

Lingkungan baru benar-benar susah di terima oleh beberapa anak anak. Kadang-kadang anak anak kerapkali menangis, menarik-narik baju ibunya supaya tak ditinggalkan saat ada di sekolah. Masuk taman kanak-kanak hal semacam ini barangkali umum dimaklumi oleh beberapa orang tua saat anaknya yang belum dapat terima orang tuanya untuk jauh jauh dari mereka, walau demikian masuk sekolah basic baiknya di sekolah orang tua telah tak menemani lagi serta membiasakan anak untuk berani sekolah sendiri, sudah pasti mesti menurut sebagian pertimbangan. Sebagian pertimbangan yang perlu anda kerjakan saat mengambil keputusan anak anda untuk sekolah sendiri. Pertama yaitu jika anak anda prasekolah mesti telah lancar bicara sebelum saat mengambil keputusan untuk pergi ke sekolah sendiri. Kekuatan berkomunikasi dengan orang, komunikatif benar-benar utama disiapkan begitupun dengan bhs yang telah mulai dipahami oleh orang lain. Setelah itu buat persiapan mental anak anda untuk siap terlepas dari orangtua hingga tunjukkan anak dari segi kemandirian, umumnya kemandirian anak sudah tampak dari kekuatan makan sendiri, mengonsumsi pakaian sendiri serta yang lain. Hal setelah itu yaitu wawasan bakal lingkungan serta sosialisasi yang sudah siap anak anda lewati saat mengambil keputusan sekolah sendiri. Paling akhir pikirkan juga jarak pada rumah serta sekolah, jika dapat ditempuh dengan jalan sendiri anda bisa cepat mempersiapkannya walau demikian apabila terlampau jauh baiknya anda pikirkan untuk berikan pengawasan. Untuk membuat kenyamanan pada orang tua serta anak saat berikan pengawasan untuk mengajarkan anak pergi ke sekolah maka anda bisa lakukan sebagian langkah langkah seperti dibawah ini. Berikut 5 Tips Yang Dapat Di Tiru Agar Anak Berani Ke Sekolah Sendiri : Buat persiapan Kekuatan anak anda untuk mengetahui jati diri sendiri Pada umur balita anda bisa mengajarkan anak anda untuk mengetahui jati dirinya. Satu diantara yang harus yaitu nama, nama panggilan, nama orang tua serta alamat komplit. Untuk menyiapkan pergi ke sekolah sendiri anda bisa menyelipkan sejenis kartu nama di saku anak anda. Yakinkan Kenyamanan pada anak anda Jika anak anda sudah disiapkan dengan layanan kendaraan untuk mengantar serta menjemputnya maka yakinkan ketahui reputasi pengemudi itu. Anda bisa menghendaki anak anda untuk duduk di kursi mobil dengan baik, peringati supaya tak bercanda berlebihan dengan rekan rekannya terlebih hingga melongokan kepala ke luar jendela. Anda bisa bikin ketentuan ketentuan yang aman serta lancar. Mengetahui ketentuan Jalan Jika anak anda pergi jalan kaki dengan rekan sebaya di seputar rumah anda bisa didampingi oleh satu diantara pengasuh. Pemahaman jalan benar-benar utama untuk tahu kekuatan anak anda saat jalan di trotoar. Anda bisa mengikuti anak anda di belakangnya lalu cermati pemahamannya tentang jalan raya sesudah anda tahu anda bisa mempersiapkan pengawasan setelah itu walau anda tak mengikuti anak ke sekolah Menjalin komunikasi yang baik dengan pihak sekolah Tak ada kelirunya untuk tahu kehadiran anak anda umpamanya dengan menelepon pihak sekolah di jam sekolah atau pulang sekolah hingga meyakinkan kehadiran anak anda pas saat hingga di sekolah atau dirumah. Di Hari Libur Anda Kerja bisa Mendampinginya Sebagian orang tua tetap kerapkali mengikuti anaknya tiap-tiap hari di sekolah walau demikian baiknya anda lakukan sesekali saja umpamanya di hari sabtu anda tak bekerja untuk mengantar atau menjemputnya hingga tak mempunyai perasaan yang diabaikan dari anak anda. Sumber :http://kaumhawa.com/5-tips-mengajarkan-anak-agar-berangkat-sekolah-sendiri/

Memberikan Rangsangan Kemajuan Pada Anak

Dengan adanya kata-kata pertama, langkah-langkah pertama yang dapat dilakukan oleh anak, maka permainan belajar akan lebih menyenangkan. Beri kesempatan pada anak anda untuk menjelajahi dan belajar tenang dunia dan kemajuannya, dan bentuklah kemajuan fisik, sosial, intelektual dan emosionalnya dengan melakukan beberapa hal berikut :

Bahan-bahan untuk mengembangkan kreatifitas (Creative materials)
Mengambil dan meletakkan mainan (Putting and taking toys)
Memilih bentuk (Shape sorters)
Mainan untuk melatih ketrampilan tangan (Dexterity toys)
Mainan untuk di kamar mandi (Bath toys for water play)
Permainan mengikuti pemimpin (Follow the leader play)
Buku, majalah, dan segala sesuatu yang bergambar (Books, magazines, anything with pictures)
Bahan untuk bermain pura-pura (Materials for pretend play)
Tempat yang aman untuk belajar memanjat (Space safe for supervised climbing)
Lingkungan yang bervariasi (A varied environment)
Pujian (Applause)

Bahan-bahan untuk mengembangkan kreatifitas

Mencoret-coret dengan crayon adalah kegiatan yang sangat memuaskan bagi banyak anak. Rekatkan kertas pada alas meja, lantai, atau alas lainnya agar kertas tidak menggeser ketika dicoreti, dan singkirkan crayon segera setelah crayon disalah-gunakan untuk mencoret bagian yang tidak boleh dicoret atau jika bayi memasukkan crayon ke dalam mulutnya, hal ini akan membantu mereka untuk menggunakannya dengan benar. Jangan biarkan mereka menggunakan pensil dan pena, kecuali di bawah pengawasan yang ketat, karena ujung yang tajam dapat membahayakan. Melukis dengan menggunakan jari dapat menyenangkan bagi beberapa anak, tetapi ada juga anak yang merasa tidak senang dengan tangan yang ‘terkotori’ cat. Meskipun cuci tangan dapat menunjukkan pada anak bahwa kotor tersebut hanya bersifat sementara, beberapa anak tetap tidak mau menggunakan bahan tersebut. Mainan yang bermusik juga dapat menyenangkan. Bayi juga dapat belajar meningkatkan kemampuan musiknya, misalnya dengan memukulkan sendok kayu atau logam pada panci, jika anda memberi contoh terlebih dulu.

Mengambil dan meletakkan mainan
Bayi umumnya senang sekali mengeluarkan dan memasukkan mainan. Meskipun ketrampilan mengeluarkan barang akan terjadi lebih dulu daripada memasukkannya. Anda dapat membeli mainan khusus yang dapat dikeluarkan dan dimasukkan, tetapi anda juga dapat menggunakan kotak bekas yang kosong, sendok kayu, cangkir plastik atau kertas, dan lap. Isi sebuah keranjang dengan berbagai benda kecil (tetapi tidak terlalu kecil sehingga dapat masuk ke mulut bayi dan membuat bayi tersedak). Bersiaplah bahwa pada mulanya anda sendiri yang harus sering memasukkan kembali benda-benda tersebut, sampai bayi sudah lebih mahir. Anda juga dapat menggunakan pasir dan air untuk latihan menuang - bayi biasanya menyukai kedua bahan ini, tetapi diperlukan pengawasan yang ketat.

Memilih bentuk
Biasanya lama sebelum bayi dapat mengatakan lingkaran, segiempat atau segitiga, mereka sudah belajar mengenal bentuk-bentuk ini dan dapat meletakkan mereka ke tempat/lubang yang tepat pada mainan pemilihan bentuk. Mainan jenis ini juga melatih ketrampilan tangan, dan warna. Tetapi, perlu disadari bahwa bayi perlu banyak diajari dan diberi contoh sebelum ia dapat menguasai mainan pemilihan bentuk ini.

Mainan untuk melatih ketrampilan tangan
Mainan yang perlu diputar, ditekan, ditarik, didorong, akan membantu anak untuk menggunakan tangannya dalam berbagai cara. Orangtua perlu menunjukkan terlebih dulu sebelum anak dapat menangani mainan ini, tetapi sekali anak sudah dapat menguasainya, maka mainan jenis ini dapat mengasyikkan anak selama berjam-jam.

Mainan untuk di kamar mandi
Mainan ini mengajari banyak konsep dan membuat gembira dalam bermain air tanpa harus membasahi seluruh lantai atau meja-kursi. Bak mandi juga merupakan tempat yang baik untuk bermain gelembung, tetapi untuk sementara anda sendirilah yang harus membuatkan gelembung-gelembung ini.

Permainan mengikuti pemimpin
Ayah mulai bertepuk tangan, ibu mengikuti. Dan bayi diajak untuk mengikuti. Ibu melipat tangan, ayah juga mengikuti. Tidak lama kemudian, bayi akan mengikuti si pemimpin tanpa harus dipaksa dan akhirnya justru akan sanggup untuk memimpin permainan.

Buku, majalah, dan segala sesuatu yang bergambar
Anda tentu tidak dapat menghadirkan kuda, gajah dan singa hidup di ruang keluarga anda, tetapi anda dapat menghadirkan mereka semua melalui buku atau majalah. Baca dan lihatlah buku bersama bayi anda beberapa kali sehari. Setiap kali mungkin hanya sebentar saja, mungkin tidak lebih dari beberapa minit, karena kemampuan pemusatan perhatian anak anda masih singkat, tetapi hal ini akan membangun kegemarannya untuk membaca kelak.

Bahan untuk bermain pura-pura
Mainan piring, peralatan dapur, makanan, rumah, truk dan mobil, topi, sepatu, bantalan kursi, hampir segala sesuatu dapat secara ajaib diubah dalam imajinasi anak menjadi dunia menurut khayalnya. Permainan seperti ini dapat mengembangkan kemampuan sosialnya, juga koordinasi otot motorik kecilnya (melepas dan mengenakan baju, mengocok telur atau memasak sop), kreatifitas dan imajinasinya.

Tempat yang aman untuk belajar memanjat
Bayi biasanya sangat senang menaiki tangga loteng rumah (jika anda tidak dapat mengawasinya, maka mutlak diperlukan pagar pengaman), menaik tangga luncuran (tetaplah berada di belakangnya), menaiki kursi atau tempat tidur. Biarkan mereka melakukannya, tetapi berdirilah di dekatnya dan selalu siap untuk menyelamatkan jika diperlukan.

Lingkungan yang bervariasi
Bayi yang tidak pernah melihat apapun kecuali suasana di dalam rumahnya, interior mobilnya atau toko yang sama, akan menjadi bayi yang sangat bosan. Ada dunia luas yang menakjubkan di luar pintu rumah, dan bayi anda harus melihatnya setiap hari. Bahkan pergi keluar pada saat hujan, dapat merupakan pengalaman belajar. Ajak bayi berkeliling taman bermain dan area yang sibuk di mana banyak orang untuk dilihat.

Pujian
Pujilah bayi anda ketika ia berhasil menguasai suatu ketrampilan. Keberhasilan, selain memuaskan, seringkali juga akan lebih berarti jika disertai pengakuan dari orangtuanya.

Sumber : Bayi pada Tahun Pertama. A. Eisenberg, H. Murkoff and S. Hathaway. 1997 Bahasa Indonesia edition, pages 463-466